Wednesday, February 28, 2007

KESEHATAN BUKANLAH SEGALA-GALANYA,YAKINLAH TANPA KESEHATAN SEGALA-GALANYA TAK BERARTI APA-APA



Kesehatan itu sendiri bisa kita golongkan jadi dua jenis. Hayo..siapa yang tau angkat tangan !! dan letakkan senjata anda !! (he..he..,becanda..!). Kesehatan psikis dan kesehatan fisik (kalo gini jadi inget sama Dora, the Adventurer). Kesehatan psikis itu sendiri berkenaan dengan jiwa dan mental, alias bersahabat karib dengan urusan hati. Aa’ Gym bilang sih masalah Qolbu. Nah, hati yang sehat itu adalah hati yang terbebas dari berbagai penyakit hati. Firman Allah: (Yaitu) di hari yang harta dan anak-anak tidak akan bermanfaat kecuali siapa yang datang mengharap Allah dengan membawa hati yang selamat.” (Asy-Syura: 88-89). Begitu pentingnya perkara hati, hingga harta benda yang diburu dan anak-anak yang sukses dengan materinya dan sangat dibanggakan tak akan bermanfaat, kecuali bagi orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat (sehat) dari semua hawa nafsu yang memalingkannya pada kebenaran dan keagungan Allah swt.
Di antara ciri hati yang sehat, jika ia mencintai maka cintanya karena Allah; bila ia membenci maka bencinya juga karena Allah; jika ia memberi maka memberinya ikhlas karena Allah; dan jika ia menolak sesuatu maka menolaknya hanya karena takut akan murka Allah. Ada kaitannya juga dengan bagaimana kita mengendalikan diri (emosi). Sudah terbukti bahwa senyum (sesederhana apapun) bisa meredam marah bahkan disaaat paling menjengkelkan sekalipun. Pada dasarnya, semua orang bisa tersenyum, namun kadangkala karena ketidakseimbangan baik fisik apalagi mental membuat sebagian orang sulit untuk tersenyum. Kasihan banget ya…!? padahal hidup ini terlalu indah untuk bermuram durja. Bahkan Rasulullah saw menegaskan makna tersenyum dalam sabda beliau, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah,” (HR Muslim). Senyum adalah sedekah, karena orang yang tersenyum adalah orang yang mampu memberikan rasa aman, nyaman dan rasa persaudaraan pada orang lain. Sebaliknya, orang yang hanya cemberut saja, mudah tersinggung dan marah akan dijauhi banyak orang. Kondisi yang terakhir justru akan merusak keseimbangan fisik, tekanan darah naik, detak jantung tidak menentu dan lekas tua. Dalam dunia kesehatan ditemukan bahwa orang yang tersenyum, tertawa tidak berlebihan, membuat jasmaninya sehat terutama dapat mengendorkan ketegangan otot wajah, wajahnya selalu terlihat berseri dan indah dipandang.
Tak kalah penting, kesehatan fisik juga harus diperhatikan. Pola makan, tidur, dan olahraga tentu berpengaruh besar terhadap stamina dan kesehatan tubuh. Kenapa pola hidup itu sangat mempengaruhi kesehatan? Ga hanya kegiatan kita sehari-hari yang punya jadwal yang terpola, tapi metabolisme tubuh pun sudah punya fix schedule yang sangat bergantung dengan kebiasaan (pola) hidup masing-masing orang. Contoh normalnya (masih inget pelajaran biologi bab metabolisme??) sebelum tengah malam terjadi proses de-toxin di bagian kelenjar getah bening yang harus berjalan dalam kondisi tubuh yang santai dan tenang. Pada waktu ini lebih baik ukhti berhenti dari pekerjaan yang perlu energi besar atau konsentrasi tinggi seperi cuci baju, ngerjakan rapelan tugas kuliah, nyusun skripsi, atau bikin artikel (seperti yang saya lakukan sekarang, hiks).
Sedangkan proses de-toxin dalam hati yang terjadi berikutnya justru harus terjadi dalam kondisi tidur pulas sampai dini hari (hayo…yang lagi begadang nonton bola neeh..). Proses ini berlanjut dalam empedu lalu paru-paru hingga berakhir di usus besar sehingga harus buang air di pagi hari. Jadi, tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang bisa mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna.
Satu hal lagi yang juga penting, bahkan berkali-kali diingatkan oleh Bu Rina (ya kan, Bu!?), makan di pagi hari alias sarapan karena pada saat itu adalah waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil. Nah, bagi mereka yang tidak sarapan (ini sekalian nasehatin diri sendiri..he..he..) harap merubah kebiasaan ini, bahkan masih lebih baik terlambat hingga pukul 9 atau 10 daripada tidak makan sama sekali.
Last but not least, olahraga !! Rasanya ga perlu dikupas jauh-jauh. Saya yakin ukhti semua ga meragukan treatment yang satu ini untuk melestarikan kesehatan fisik kita. Kebanyakan dari para orang tua yang masa mudanya tak pernah sepi dari aktivitas “cari keringat”, bisa terhindar dari resiko penyakit jantung, kanker hati, atau gejala-gejala menurunnya stamina tubuh sebelum lansia (orang jawa bilang : buyuten; buyut = orang tuanya nenek & kakek; buyuten = menjadi seperti buyut). Ga susah kok untuk berolahraga. Bisa senam, jogging, aerobik, bulu tangkis, “dan banyak lagi yang lainnya….toret ! toret !!” (ini mirip lirik lagunya Bang Rhoma). Masih kurang? Boleh juga ditambah frekuensinya, dari yang 1x seminggu bisa 2-4x seminggu. Masih kurang juga? Tiap hari juga tambah bagus.
Intinya, apapun cara yang ditempuh demi menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani rohani, jangan lupa diniatkan atas dasar ungkapan syukur dan terima kasih kita pada Allah swt, atas dasar rasa cinta kita yang tidak mungkin bisa menyamai rasa cintaNya kepada kita. Jadi, selagi mampu, perlakukanlah hati dan tubuh kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan.
Mumpung masih muda,sehat,longgar,dan hidup. INGAT! HIDUP MUDA,SEHAT DAN BAHAGIA. Semoga, Insya Allah.

No comments: